SAMARINDA – Dalam menghadapi potensi kendala distribusi logistik Pemilu, KPU Samarinda telah menyiapkan strategi matang untuk memastikan kelancaran pengiriman hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Arif Rakhman, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan TNI dan Polri dalam mendukung distribusi logistik di daerah-daerah sulit dijangkau.
“Meskipun saat ini belum ada hambatan yang signifikan, kami tetap bersiap untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Dengan dukungan TNI dan Polri, kami yakin pengiriman logistik dapat dilakukan dengan baik,” ujar Arif saat ditemui di Yen’s Delight, Minggu (17/11/24).
Arif menjelaskan bahwa kerja sama ini memungkinkan penggunaan berbagai moda transportasi—darat, udara, hingga sungai—untuk menjangkau wilayah terpencil. Hal ini sangat krusial, terutama di area yang aksesnya terbatas bagi petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Jika ada lokasi yang sulit diakses, kami dapat memanfaatkan fasilitas transportasi milik TNI atau Polri yang lebih memadai,” tambahnya.
Selain kerja sama dengan aparat keamanan, teknologi juga menjadi komponen penting dalam pengelolaan logistik. Menurut Arif, penerapan teknologi akan membantu KPU dalam memonitor dan mempercepat proses distribusi sehingga logistik dapat sampai tepat waktu.
“Kombinasi teknologi dan sinergi lintas lembaga membuat kami optimis bahwa distribusi logistik Pemilu bisa berjalan lancar tanpa kendala berarti,” tegasnya.
Dengan persiapan matang dan dukungan berbagai pihak, KPU Samarinda berharap proses distribusi logistik berjalan efisien dan mendukung kelancaran Pemilu di semua wilayah, termasuk yang terpencil.
“Kelancaran Pemilu adalah tanggung jawab bersama, dan kami mengajak semua pihak untuk terus mendukung proses ini,” tutup Arif. (yud/adv/kpu samarinda)